Materi
Pembelajaran
Selasa tanggal 12 Mei 2020-05-12 Untuk Kelas 7A, 7B,
7C dan 7D
Anak-anak yang saya sayangi, semoga
kalian semua beserta keluarga selalu dalam keadaan sehat bahagia. Mari tetap
bersemangat untuk belajar. Materi hari ini adalah “Keistimewaan Alquran”
silakan kalian baca dan fahami maknanya berikut ini’
Keistimewaan Al Quran
Di dunia ini,
tidak ada satupun kitab yang apabila manusia berinteraksi dengannya akan
mendapat berkah kecuali Al-Qur’an. Al-Qur’an adalah kitab suci umat Islam yang
utama. Selain Al-Qur’an memang ada tiga kitab lainnya yang wajib
diimani: Zabur, Taurat, Injil.
Hanya saja ketiganya tidak wajib dipedomani karena isinya telah
diperbarui dan terjamin keasliannya di dalam Al-Qur’an.
Interaksi dengan Al-Qur’an selalu menuai berkah.
Raihlah berkah dengan mempelajari keistimewaan Al-Qur’an, agar Anda semakin
termotivasi untuk memperbanyak interaksi Anda dengan Al-Qur’an.
Berikut ini 10 keistimewaan kitab suci Al-Qur’an yang
wajib diketahui muslim.
1.
Konten Al- Qur’an Tetap Sepanjang Masa, Tanpa Revisi
Al-Qur’an adalah kitab yang awet, tak lekang oleh
waktu baik dari segi substansi maupun segi penerapannya.
Al-Qur’an terlindung dari revisi dan penggantian
konten karena isinya akan selalu relevan sepanjang zaman.
aminan keawetan Al-Qur’an ini secara langsung dijamin oleh Allah
Subhanahu wa taala dalam QS. Al Hijr ayat 9.
إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ
“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan al-Qur’an dan sesungguhnya
Kami benar-benar memeliharanya”. (QS.
Al Hijr ayat 9)
Hal ini menjadikan Al-Qur’an berbeda dengan kitab Injil (Nasrani)
dan Taurat (Yahudi) yang telah dirubah oleh pemiliknya.
2. Terjaga dari Kontradiksi
Di dalam Al-Qur’an tidak terdapat pertentangan antara satu
perintah dengan perintah lainnya.
Setiap perintah, larangan, dan berita bersifat melengkapi satu
sama lainnya. Sesuai dengan firman Allah dalam QS An-Nisa ayat 82:
أَفَلاَ يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْءَانَ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِندِ غَيْرِ اللهِ لَوَجَدُوا فِيهِ اخْتِلاَفاً كَثِيرًا
“Maka apakah mereka tidak
memperhatikan Alquran? Kalau kiranya Alquran itu bukan dari sisi Allah,
tentulah mereka mendapatkan pertentangan yang banyak di dalamnya”.(QS An-Nisa ayat 82)
3.
Mudah Dihafalkan
Dalam surat Al- Qamar ayat 32, Allah menjamin bahwa Al-Qur’an
itu mudah dipelajari dan dihafalkan.
Al-Qur’an adalah kitab cerdas yang membuat orang
merenung dan melatih kemampuan asosiasi dengan pemisalan yang ada di dalamnya.
وَلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْءَانَ لِلذِّكْرِ
“Dan sesungguhnya telah Kami
mudahkan al-Qur’an untuk pelajaran”. (QS
Al- Qamar ayat 32)
4.
Bahasa Al-Qur’an Tak dapat Ditiru
Al-Qur’an menggunakan bahasa arab yang sangat tinggi.
Walau Anda memahami bahasa fusha (bahasa tinggi) sekalipun, Anda tak akan bisa
menandingi bahasa Al-Qur’an. Walau Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wasallam
adalah seseorang yang berbudi luhur dan berbicara dengan bahasa sopan, tidak
mungkin Rasulullah yang membuatnya.
Surat Yunus ayat 38 mempertegas hal ini,
أَمْ يَقُولُونَ افْتَرَاهُ قُلْ فَأْتُوا بِسُورَةٍ مِّثْلِهِ
“Atau (patutkah) mereka
mengatakan: “Muhammad membuat-buatnya”. Katakanlah: “(Kalau benar yang kamu
katakan itu), maka cobalah datangkan sebuah surat seumpamanya … “. ( QS. Yunus
ayat 38)
Menghadapi manusia-manusia yang mau membuat rekaan dan
tandingan Al-Qur’an, Allah Subhanahu Wa Ta’ala mengirimkan tantangan melalui
firman-Nya:
وَإِنْ كُنْتُمْ فِي رَيْبٍ مِمَّا نَزَّلْنَا عَلَى عَبْدِنَا فَأْتُوا بِسُورَةٍ مِنْ مِثْلِهِ وَادْعُوا شُهَدَاءَكُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
“Dan jika kamu (tetap) dalam
keraguan tentang Al-Qur’an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad),
buatlah satu surat (saja) yang semisal Al-Qur’an itu dan ajaklah
penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar”. (QS.
Al-Baqarah ayat 23).
Tantangan ini dipertegas dengan,
أَمْ يَقُولُونَ افْتَرَاهُ قُلْ فَأْتُوا بِعَشْرِ سُوَرٍ مِثْلِهِ مُفْتَرَيَاتٍ وَادْعُوا مَنِ اسْتَطَعْتُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
Artinya: “Bahkan mereka
mengatakan: “Muhammad telah membuat-buat Al-Quran itu”, Katakanlah : “(Kalau
demikian), maka datangkanlah sepuluh surat-surat yang dibuat-buat yang
menyamainya, dan panggillah orang-orang yang kamu sanggup (memanggilnya) selain
Allah, jika kamu memang orang-orang yang benar”. (Q.S. Huud [11]: 13)
Manusia, tidak akan menyerah. Mungkin mereka akan
bekerjasama dengan setiap makhluk yang ingin membuat tandingan Al-Qur’an. Namun
Allah masih menjamin ini tak akan berhasil sesuai firman-Nya,
قُلْ لَئِنِ اجْتَمَعَتِ الْإِنْسُ وَالْجِنُّ عَلَىٰ أَنْ يَأْتُوا بِمِثْلِ هَٰذَا الْقُرْآنِ لَا يَأْتُونَ بِمِثْلِهِ وَلَوْ كَانَ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ ظَهِيرًا
Artinya: Katakanlah:
“Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al Quran
ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia, sekalipun
sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain”. (Q.S. Al-Isra’ ayat
88).
5.
Membacanya adalah Kebaikan
Membaca Al-Qur’an adalah kegiatan yang mendatangkan
banyak sekali pahala. Pahala ini akan meningkat seiring dekatnya interaksi kita
dengan Al-Qur’an, mulai dari membaca arti dan tafsirnya, memahami, hingga
menghafalkannya.
مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لاَ أَقُولُ الم حَرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلاَمٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ
Barangsiapa yang membaca satu
huruf dari al-Qur’an maka baginya satu kebaikan dan setiap kebaikan
dilipatgandakan menjadi sepuluh kali lipat. Saya tidak mengatakan الــم ialah satu huruf, akan tetapi ا satu
huruf, ل satu huruf dan م satu huruf. (HR. Bukhari)
6.
Al-Qur’an adalah Mental Healer
Terkait dengan salah satu isu yang populer di media
sosial saat ini, mental health, Al-Qur’an dapat berkontribusi dalam memberi
ketenangan batin bagi setiap orang.
Bagi penderita gangguan mental, selagi melakukan
pengobatan disarankan untuk membarenginya dengan meningkatkan interaksi dengan
Al-Qur’an.
مَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ إِلَّا نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِينَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُمُ الْمَلاَئِكَةُ وَذَكَرَهُمُ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ
“Tidaklah berkumpul suatu kaum
dalam suatu majlis kecuali turun pada mereka ketenangan dan diliputi oleh
rahmat dan dikerumuni oleh malaikat dan Allah akan menyebutkan mereka di
hadapan para malaikatnya”. (HR. Muslim)
Membaca Al-Qur’an adalah penawar dari sifat-sifat
toksik agamawi dan rohani seperti syirik, munafik, iri hati dan dengki, serta
sifat-sifat jahat lainnya.
Selain menyembuhkan aspek batin, ayat-ayat
Al-Qur’an juga dapat digunakan sebagai penyembuh badan. Dalam hal ini,
ayat-ayat ruqyah seperti Al-Fatihah, An-Naas, dan Al-Falaq.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
يَآأَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَآءَتْكُم مَّوْعِظَةٌ مِّن رَّبِّكُمْ وَشِفَآءٌ لِّمَا فِي الصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ
“Hai manusia, sesungguhnya telah
datang kepadamu pelajaran dari Rabbmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit
(yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang
beriman”. (QS. Yunus ayat 57)
Ayat tersebut dipertegas dengan firmanNya:
وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْءَانِ مَا هُوَ شِفَآءٌ وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ
“Dan Kami turunkan dari al-Qur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat
bagi orang-orang yang beriman”. (ِAl-Israa’:82)
7.
Kisah-kisah dalam Al-Qur’an Nyata dan Lebih Terperinci
Di dalam Al-Qur’an, terdapat banyak kisah-kisah. Sebut
saja kisah Keluarga Imran, Kisah Nabi Musa, Kisah SIti Maryam, Kisah Nabi Daud,
dan kisah Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wasallam sendiri.
Kisah-kisah ini menceritakan perjuangan nabi-nabi atau
kesesatan yang dilakukan suatu kaum sebagai pelajaran bagi kita yang hadir di
generasi mendatang.
Kebenaran kisah ini telah divalidasi oleh Allah
Subhanahu Wa Ta’ala dalam berbagai firman-Nya.
Misalkan, validasi pada kisah Nabi Musa dan Fir’aun:
نَتْلُوا عَلَيْكَ مِن نَّبَإِ مُوسَى وَفِرْعَوْنَ بِالْحَقِّ
“Kami
membacakan kepadamu sebagian dari kisah Musa dan Fir’aun dengan benar”. (QS.
al-Qashash ayat 3)
Di pertengahan Surat Al-Kahfi, Allah Subhanahu Wa
Ta’ala pun menjelaskan mengenai validnya kisah pemuda kahfi dan kisah-kisah
lainnya dalam surat tersebut.
نَحْنُ نَقُصُّ عَلَيْكَ نَبَأَهُم بِالْحَقِّ
“Kami ceritakan kisah mereka
kepadamu (Muhammad) dengan sebenarnya”. (QS. Al-Kahfi ayat 13)
8.
Al- Qur’an adalah Satu-Satunya Kitab yang Memintakan Syafaat Bagi Pembacanya
Tak ada satupun kitab yang memintakan syafaat di hari
akhir kepada pembacanya kecuali Al- Qur’an.
اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لِأَصْحَابِهِ
“Bacalah al-Qur’an, karena
sesungguhnya ia akan datang di hari kiamat memohonkan syafa’at bagi orang yang
membacanya (di dunia)”. (HR. Muslim).
9.
Al-Qur’an adalah Hakim Semua Kitab Sebelumnya
Al-Qur’an adalah kitab terakhir dan paling sempurna
yang membenarkan kitab-kitab sebelumnya. Hal ini sesuai dengan firman Allah
Azza wa Jalla :
وَأَنزَلْنَآإِلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتَابِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ
“Dan Kami telah turunkan
kepadamu Alquran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya,
yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab
yang lain itu”. (QS al-Maidah ayat 48)
10.
Al-Qur’an adalah Kitab Peradaban
Al-Qur’an adalah kitab peradaban, yang darinya suatu
kaum dapat dimuliakan. Pelajarilah Al-Qur’an agar minimal pribadi kita dapat
berubah menjadi lebih baik.
Dari ‘Amir bin Watsilah, dia menuturkan bahwa suatu ketika Nafi’ bin Abdul
Harits bertemu dengan ‘Umar di ‘Usfan (sebuah wilayah diantara Mekah dan
Madinah, pent). Pada waktu itu ‘Umar mengangkatnya sebagai gubernur Mekah. Maka
‘Umar pun bertanya kepadanya, “Siapakah yang kamu angkat sebagai pemimpin bagi para penduduk lembah?”. Nafi’ menjawab, “Ibnu
Abza.” ‘Umar kembali bertanya, “Siapa itu Ibnu Abza?”. Dia menjawab, “Salah
seorang bekas budak yang tinggal bersama kami.” ‘Umar bertanya, “Apakah kamu mengangkat seorang bekas budak untuk memimpin mereka?”. Maka Nafi’ menjawab, “Dia adalah seorang yang menghafal Kitab Allah ‘azza wa jalla dan ahli di
bidang fara’idh/waris.” ‘Umar pun berkata, “Adapun Nabi kalian shallallahu ‘alaihi wa
sallam memang telah bersabda, “Sesungguhnya Allah akan mengangkat dengan Kitab
ini sebagian kaum dan dengannya pula Dia akan menghinakan sebagian kaum yang
lain.”.” (HR. Muslim dalam Kitab Sholat al-Musafirin).
Terimakasih telah membaca, semoga bermanfaat.
Mari tetap menjaga stamina. Semoga Allah melindungi kits semua, aamiin.
Komentar
Posting Komentar